Dari sekian banyak kesenian tradisional, yang paling saya sukai adalah wayang kulit. Selain dari musiknya yang enak didengar, wayang kulit juga sarat akan pelajaran hidup.
Kali ini saya ingin membahas masalah menghargai peran serta orang lain dalam keberhasilan kita. Pelajaran ini saya ambil dari salah satu judul yang dibawakan oleh Ki Dalang Sugino Siswo Carito "Durno Gugur".
Dikisahkan pada saat perang Baratayudha, perang antara kubu Pandawa dan Kurawa yang terjadi di Tegal Kurusetra, banyak panglima perang yang telah berguguran, termasuk dari kubu Kurawa.
Pendita Durna, sebagai salah resi atau penasihat spiritual kubu Kurawa diangkat menjadi senopati agung (panglima perang), sedangkan dari kubu Pandawa yang menjadi panglimanya adalah Prabu Kresna (Raja Amarta).
Dalam awalan perang, Raden Burisrawa berperang melawan Raden Setiyaki (kubu Pandawa). Burisrawa memiliki badan yang besar dan kuat sedangkan Setiyaki memiliki badan yang kecil, tetapi digambarkan memiliki gerak yang sangat cepat, seperti manuk sikatan yang melesat ke sana kemari. Namun tetap saja Setiyaki bisa ditangkap dan dipithing (dipegang sehingga tidak bisa bergerak).
Mengetahui keadaan itu, Prabu Kresna meminta Raden Arjuna untuk membantu Raden Setiyaki. Tetapi jika membantunya dengan menggunakan pusaka yang ia punyai, tentu akan ketahuan kecurangannnya, sehingga Prabu Kresna meminta Raden Arjuna untuk menggunakan senjata pusaka Amarta, yakni Kyai Nogobondo.
Saat dipithing itulah, Raden Arjuna melemparkan Kyai Nogobondo hingga lengan Burisrawa putus dan dalam kondisi itulah, Setiyaki memiliki kesempatan untuk menusuk Burisrawa hingga meninggal. Dan dengan bangganya Setiyaki menganggap dirinyalah yang hebat hingga bisa membunuh Burisrawa, tetapi ditegur oleh Prabu Kresna.
"Ayo sumbaro maneh Burisrawa, sepiro tenagamu, sepiro kadigdayanmu. Arepo biso mithing Setiyaki, Setiyaki uwal seko pamithingmu, dumanduk ing janggamu, lembing seko tangane Setiyaki, nglumbarah dadi patimu. Hayo menyat-menyato, iseh urip tandingono setiyaki," kata Setiyaki saat Burisrawa.
Mendengar itu, Prabu Kresna memanggil Setiyaki, "Lho, Setiyaki... Setiyaki..."
"Nuwun dawuh pangandiko, Koko Prabu," jawab Setiyaki.
"Tak pirenangake kok kowe sumber, Setiyaki," kata Prabu Kresna.
"Nuwun inggih, Burisrawa sampun mithing kulo. Kulo budi, Burisrawa uwal anggenipun mithing mlangkah kulo. Kulo nyandak lembing. Kulo tandukaken wonten jangganipun, tatas pejah," jawab Setiyaki bangga.
"Wis kaping piro pun kakang mawanti-wanti si Adik sak jroning palangan Perang Barathayudha Joyobinangun. Dadi jago ojo kluruk disik Setiyaki. Ngejobo kuwi, kowe sumber. Sumbermu luput," kata Prabu Kresna.
"Lepat ingkang kados pundi, Koko Prabu?" tanya Setiyaki bingung.
"Opo dianggep tenagamu dhewe? Opo dianggep keprigelanmu dhewe? Bahune Burisrowo sempal kuwi soko tumanduking pusoro Kyai Nogobondo kang lepas soko langkape Kangmasmu Pangeran Janoko. Ojo ko aku dhewe. Celala-celulu. Anggep-anggepmu iso ngrampungi gawe. Ojo ono wong tuwo wilet. Piye kowe?" tanya Prabu Kresna.
"Inggih," jawab Setiyaki
"Kok akune dhewe po ora?" bentak Prabu Kresna.
"Mboten. Kados meniko Kangmas..." jawab Setiyaki.
"Kangmasmu Pengeran," sergah Prabu Kresna.
"Oh inggih," jawab Setiyaki singkat.
"Ayo sumbar maneh!" bentak Prabu Kresna lagi.
"Mboten," jawab Setiyaki malu.
Setiyaki yang dengan bangganya telah bertarung dengan Burisrawa dan memenangkan pertarungan dan membunuh Burisrawa, ditegur oleh Prabu Kresna bahwa keberhasilannya itu berkat bantuan Raden Janoko yang melepaskan pusaka Kyai Nogobondo, tetapi Setiyaki tidak menyadari hal itu.
Dari dialog ini, ada pelajaran penting bahwa kadang keberhasilan kita tidak lepas dari bantuan orang lain. Oleh karena itu, perlu kiranya kita tidak berbangga diri, sebab baik disadari ataupun tidak, keberhasilan kita dalam kehidupan kita pasti akan ada peran serta orang lain, baik nampak maupun tidak, besar ataupun kecil, langung ataupun tidak langsung.
Jangan sombong dengan keberhasilan kita. Akan selalu ada peran serta pihak lain dalam setiap keberhasilan hidup kita.
0 Response to "Nilai Menghargai Orang Peran Serta Orang Lain dalam Keberhasilan Kita"