Mendengar kata transplantasi, mungkin terbayang pemindahan organ tubuh dari satu organ ke organ lain. Wikipedia mendefinisikan, transplantasi organ adalah memindahkan satu organ dari satu tubuh ke tubuh lain atau dari tempat donor satu ke lokasi donor lain pada tubuh seseorang, untuk mengganti organ yang rusak atau hilang.
Sejauh ini, transplantasi yang sering terjadi adalah transplantasi ginjal, di mana ada pendonor yang masih hidup, ginjalnya ditransplantasikan ke pasien lain yang mengalami kerusakan ginjal. Atau juga transplantasi jantung dari pendonor, misalnya dari seseorang yang menjalani hukuman mati, lalu sebelum kematiannya ia berniat mendonorkan anggota tubuhnya, entah jantung entah ginjal. Hal itu sudah sangat biasa.
Lantas bagaimana dengan transplantasi kepala pada manusia, yang menurut rumor sangat mungkin dilakukan dalam waktu dua tahun lagi?
Ini adalah satu konsep yang menarik. Ini berarti seseorang memiliki kepala yang sehat namun tidak lagi berfungsi. Ia juga mendapatkan donor kepala dari tubuh yang sehat dari orang lain. Ini berarti seseorang mendapatkan kepala dari tubuh yang tidak lagi berfungsi dan ditransplantasikan ke dalam tubuh yang sehat.
Rasanya mengerikan ya, memotong kepala orang yang hidup lalu kepalanya diganti dengan potongan kepala orang yang sudah mati, namun baru saja.
Kedengarannya seperti cerita fiksi ilmiah (dan memang sampai hari ini masih dalam cerita fiksi ilmiah), sangat mungkin sekali hal itu terjadi. Sebagai contoh, hasil uji coba seorang pionir transplantasi Rusia Vladimir Demikhov pada tahun 1950 yang berhasil mentransplantasikan kepala anjing ke tubuh anjing yang lain dan kedua anjing itu tetap hidup. Lalu, dokter Robert White yang mentransplantasikan kepala monyet ke kepala monyet lain dan berhasil di tahun 1970.
Kendai berhasil, namun uji coba itu tidak bertahan lama, monyet hasil transplantasi Dr. White hanya bertahan hidup seama 9 hari saja sebelum kemudian mati.
Seperti dimuat di CNET.COM, Dr. Sergio Canavero meyakini bahwa apa yang dilakukan oleh Dr. White maupun oleh Demikhov tidak salah jika teknologi yang digunakan secanggih sekarang ini. Ia yakin bahwa pengetahuan tentang teknik dan teknologi pembedahan sekarang ini dapat menangani penyambungan organ tubuh secara sempurna.
Dalam sebuah makalah yang dipublikasikan di Surgical Neurology International dia telah menguraikan tekniknya: Pertama, baik kepala yang hendak ditransplantasikan serta tubuh donor perlu didinginkan untuk memperlambat kematian sel. Kemudan, kedua kepala, baik penerima donor maupun yang mendonorkan dipotong dan pembuluh darah disambung dengan tabung. Terakhir, spinal cords harus dijaga, dengan pemotongan sebersih mungkin.
Penggabungan spinal cords (saraf-saraf tulang belakang) dengan sarah yang dikemas rapi, adalah kunci. Rencana ini melibatkan mengaliri wilayah ini dengan glikol polietilene, yang diikuti dengan injeksi yang sama setelah beberapa jam, yakni sebuah zat kimia yang mendorong lemak dalam membran sel untuk saling tersambungkan.
Pembuluh darah, otot, dan kulit kemudian dijahit dan pasien akan diinduksi ke dalam kondisi koma selama beberapa minggu untuk menjaga agar tidak bergerak; sedangkan, elektroda akan menstimulasi tulang belakang dengan aliran listrik untuk memperkuat sambungan saraf baru.
Jika prosedur ini berhasil, kata Dr. Cavanero, maka pasien mungkin sekali akan bisa berjalan lagi dengan normal dalam waktu satu tahun dengan bantuan fisioterapi. Namun, teknik ini belum diuji. Dr Cavanero bermaksud bereksperimen pada donor organ yang otaknya sudah tidak berfungsi, dan peneliti lain, yakni Xiao-Ping Ren dari Harbin Medical University di Cina, yang baru-baru ini berhasil melakukan transplantasi kepala pada tikus.
Gagasan ini disambut dengan banyak ketidaksetujuan. "Itulah mengapa saya berbicara mengenai gagasan ini dua tahun lalu, agar orang membahasnya," kata Dr. Cavanero. "Jika masyarakat tidak menginginkannya, saya tidak akan melakukannya. Namun jika masyarakat tidak ingin melakukannya di AS atau Eropa, bukan berarti saya tidak akan melakukan di tempat lain. Aku akan mencoba melakukannya sekarang juga, namun sebelum pergi ke bulan, Anda ingin yakin bahwa orang mengikuti Anda."
Ayo mampir di blog gue , gue sajikan informasi seputar ilmu-ilmun dalam dunia pengetahuan , dapat menambah wawasan anda dalam ilmu pengetahuan yang terjadi diluar sana.
ReplyDeletekunjungi ya http://dipengetahuanku.blogspot.co.id/