Tanggal 9 April 2017 saya bersama bapak berkunjung ke saudara di Kabupaten Konawe Selatan, sekitar 100 km dari Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Terbang dari Jakarta dengan naik pesawat Garuda Indonesia, transit di Makassar.
Jadwal keberangkatan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta dengan pesawat Garudan GA 608 seharusnya pukul 09.40, namun karena ada delay, jadwal berubah menjadi pukul 10.50. Namun, ternyata pada waktu yang dijanjikan, pesawat belum juga siap, sehingga pukul 11.45 pesawat baru lepas landas dari Bandara menuju ke Makassar.
Penerbangan membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Berarti sampai di Makassar sekitar pukul 14.45, sementara pada pukul 14.30 itu pesawat dari Makassar ke Kendari sudah terbang.
Yang saya pikirkan entah nanti bagaimana di Makassar, rasanya tidak mungkin Garuda Indonesia akan menelantarkan penumpangnya.
Pesawat pun mendarat pada pukul 14.45 WITA. Selama di pesawat saya tidur, sehingga cukup kaget ketika pesawat sudah mendarat.
Buru-buru turun, saya pun segera ambil tas saya yang ada di kabin, berjalan menuju bandara. Lalu petugas garuda yang ada di Bandara Sultan Hassanudin teriak-teriak, "Kendari.. Kendari.." Saya pun mendekat.
"Pak, bisa lihat tiketnya?" tanya petugas itu, masih muda dan sopan.
Lalu saya pun turunkan tas saya.
"Waduh, tas saya ketinggalan di pesawat, Mas. Tas saya keliru.
Sesaat ia diam. Kemudian berkata, "Ayo Pak, ikut saya."
"Ini tas saya bagaimana, Mas?" tanyaku khawatir.
"Tenang, Pak. Nanti kita urus. Bapak ikut saya saja."
Saya dan bapak saya pun ikut petugas itu. Lalu ia laporan. Dan petugas yang dilapori pun bingung.
Akhirnya, "Sudah bapak ikut shuttle bus saja menuju pesawat ke Kendari Pak, tasnya sudah di sana."
Saya pun tenang. Saya naik shuttle bus yang menuju ke pesawat di ke Kendari.
Sebelum naik, saya bertanya lagi pada petugas yang di dekat pesawat.
"Mas, tas saya kan ketinggalan di pesawat Garuda yang dari Jakarta, sudah di sini?"
Bingung, dia pun bertanya, dan terus bertanya kepada para awak melalui handy talkie.
Ternyata tidak ada.
"Pak, ini pesawat sudah telat. Cepat naik."
"Mas, tas saya bagaimana? Tas saya itu isinya laptop dengan data-data penting, juga ada Handycam."
Kemudian, petugas itu bilang, "Pak, gini saja, saya minta nomor Bapak yang ada WhatsApp-nya, nanti saya hubungi. Tenang saja, Pak. Besok Bapak ambil di Kendari, tas akan diikutkan ke pesawat berikutnya." Pesawat Garuda GA 672 pun segera terbang dari Makassar menuju Kendari.
Agak tenang, saya pun naik. Turun di Kendari, saya kembali lagi lapor ke petugas Garuda di Bandara Halueleo. Sama, ia pun meminta nomor HP saya.
Dia meyakinkan bahwa tas bisa diambil besok jam 10.30 WITA di bandara.
Meski ragu, tapi mau apa lagi? Saya akhirnya pun keluar bandara, dan saudara sudah siap menjemput di bandara.
Saya sampaikan bahwa tas ketinggalan beserta isinya. Akhirnya kami menginap di Kota Kendari.
Jam 10.30 WIB diantar saudara ke bandara, saya tanyakan tas saya.
Dan benar, ternyata tas saya utuh, saya periksa, satu pun tidak ada yang hilang. Hanya satu Powerbank Merk Sony yang saya gunakan untuk nge-charge ponsel saya di pesawat, ketinggalan di jok pesawat. Lumayan sih, harganya 600 ribu. Tetapi yang paling penting tas beserta isinya aman.
Terima kasih Garuda, saya puas dengan layanan Garuda yang mantap. Lain waktu saya akan terbang bersama Garuda lagi.
0 Response to "Garuda Indonesia Mantap dalam Menangani Barang yang Tertinggal di Pesawat"